Dengan apa kita membalas jasa-jasa ibu kita yang tak ternilai harganya itu?

Widget-1 title

Widget-2 title

Widget-3 title

MATI


NOTE:Ini tulisan lama. Dulu sempat iseng, tulas-tulis. Ana pikir, daripada blog ini kosong, mending tulisan tsb diposting. Biar rame...hehe...


Wahai diri
Jika kau tidak gugur di medan juang
Kau tetap akan mati
Walau di atas ranjang

Petikan syair karya Abdullah ibn Ruwahah r.a di atas mengingatkan kita betapa kehidupan dunia ini tidak kekal. Hidup kita dibatasi oleh kematian.
Kematian akan menyapa setiap yang bernyawa. Tak peduli kaya atau miskin, pejabat tinggi atau rakyat jelata, semua akan mengalami kematian. Malaikat Ijrail senantiasa siap siaga menunggu titah Allah untuk mencabut nyawa hamba-Nya.
Tidak seorangpun bisa lari dari kematian, sebagaimana tidak akan ada yang mampu menolak takdir yang satu ini meskipun bersembunyi di dalam peti besi. Allah SWT menjelaskan hal ini dalam firman-Nya.
Kita tidak mengetahui kapan kita mati. Manusia yang sedang berpose di samping, tidak tahu kapan ia akan kaku selamanya seperti di foto. Oleh sebab itu, semestinya kita pergunakan kehidupan ini untuk mengumpulkan bekalan berupa amal shalih. Sebab, kematian bukan akhir dari segalanya. Kematian adalah awal dari cerita sesungguh-Nya. Kita akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.
Rasulullah SAW menganjurkan kita agar selalu mengingat kematian. Dengan mengingat kematian, mengimani dan menyadarinya, Kita akan terjaga dari perbuatan nista. Mudah-mudahan
[ Read More ]

Posted by Cepi Supriatna 3 komentar»